“Sejak kudengar tentang dunia Cinta,
kumanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan ini. Aku pernah
berpikir bahwa cinta dan yang dicintai itu berbeda. Kini aku mengerti
bahwa keduanya sama”
“Kami bersyukur atas cinta ini, ya
Tuhan, cinta yang melaksanakan kemurahan tak terbatas. Terhadap
kekurangan-kekurangan apapun dalam syukur kami yang mungkin membuat kami
berdosa, cinta mencukupkan hingga pulih kembali”
“Jika kita menggali lubang untuk
menjerumuskan orang kedalamnya, kita sendiri yang akan terjerumus ke
dalamnya. Jangan menganyam sendiri kepompong ulat sutera dan jangan
menggali lubang itu terlalu dalam. Janganlah mengira si lemah tak punya
pelindung dan ucapkan kata-kata dari Quran, “kapankah pertolongan dari
Allah akan datang”
“Orang yang menghormati akan dihormati,
orang yang membawa gula akan makan kue badam. Buat siapa perempuan yang
baik-baik. Laki-laki baik-baik. Hormatilah temanmu atau lihat apa yang
terjadi jika tidak kauhormati”
“Barangsiapa melihat sesuatu pada
sebab-sebab, maka dia akan menjadi pemuja bentuk. Namun orang yang mampu
menatap pada “Sebab Pertama”, maka dia akan menemukan cahaya yang
memancarkan makna”
“Dunia manusia adalah batin yang
memiliki kemegahan. Karena itu duhai sahabat, mungkinkah engkau menjadi
bijak, sementara yang relatif terus saja kau jadikan pujaan?”
“Jadilah kekasih bagi dirimu sendiri!
Lampaui dua dunia. Dan tinggalah di kediaman sendiri! Pergi, jangan
mabuk dengan anggur dan kecongkakan – kecongkakan itu! Lihatlah kilauan
wajah itu dan sadarlah akan dirimu sendiri”
“Perhatikanlah setiap binatang, dari
serangga kecil sampai gajah, semua mereka keluarga Tuhan dan rezeki
mereka tergantung kepada-Nya. Sungguh Tuhan Maha Pemberi rezeki! Semua
kesedihan dalam hati kita lahir dari asap dan debu keberadaan kita dan
segala nafsu yang sia-sia”
“Orang yang bijaksana melihat ucapan
bagaikan orang tua. Ia turun dari langkit, karena itu ia bukanlah
sesuatu yang tak berharga. Ketika kau bicara dengan kata-kata kotor maka
sekian banyak kata hanya bernilai satu. Namun bila kau bicara dengan
baik maka satu kata akan memiliki nilai berlipat. Ucapan akan terkuak
bagi engkau yang mampu membuka dinding pembatas (hijab). Sehingga kau tahu bahwa sesungguhnya ia adalah sifat – sifat Tuhan Yang Maha Pencipta”
“Kembalilah kepada sejatimu, wahai hati!
Karena jauh di dalam dirimu wahai hati, engkau akan menemukan jalan
menuju Tuhan Yang Tercinta”
“Mencintai perempuan dibuat menarik bagi
laki-laki. Tuhan sudah mengaturnya, betapa mereka dapat menghindari apa
yang sudah diatur oleh Tuhan? Karena Tuhan menciptakan perempuan supaya
Adam mendapat kesenangan dengan dia. Bagaimana Adam dapat dipisahkan
dari Hawa?”
“Dunia hanyalah seperti cermin yang
memantulkan kesempurnaan Cinta Tuhan. Wahai kawan! Mungkinkah ada
sesuatu yang lebih besar dari keseluruhan?”
“Perempuan adalah cahaya Tuhan, Dia bukan dicintai secara duniawi, dia berdaya kreatif, bukan hasil kreasi”
“Cinta adalah lukisan orang yang getir menjadi manis, sebab dasar semua cinta adalah kebajikan moral”
“Seperti Adam dan Hawa yang melahirkan
sekian banyak jenis, Cinta lahir dalam sekian banyak bentuk. Lihat,
dunia penuh dengan lukisan, namun ia tidak memiliki bentuk”
“Tataplah wajah cinta supaya kau mampu
meraih sifat kemanusiaan. Karena itu jangan hanya duduk menggigil. Sebab
jika demikian,mereka kan membuatmu menggigil”
“Datang dengan tangan kosong ke rumah teman-teman, bagai pergi ke kilang tepung tanpa membawa gandum”
“Kalau hati pulih menjadi sehat, dan
bersihkan dari segala hawa nafsu, kemudian Tuhan Yang Maha Pengasih
bersemayam di Singgasana. Di samping itu, Dia langsung membimbing hati,
selama hati bersama Dia”
“Pilihlah Cinta. Ya, Cinta! Tanpa manisnya Cinta, hidup ini adalah beban. Tentu engkau telah merasakannya”
“Kecaman yang datang dari sahabat –
sahabat dekat memang diperlukan sehingga, tanpa bantuan pemantul apapun,
kau menjadi pengucur air dari laut. Ketahuilah bahwa pada mulanya
kecaman adalah peniruan, tapi bila ia terus menerus terulang, akan
langsung berubah menjadi wujud kebenaran. Supaya itu terwujud, janganlah
berpisah dari kerang jika tetesan air hujan belum lagi menjadi mutiara”
“Yang menjadi sasaran cinta bukanlah bentuk-apakah itu cinta untuk kepentingan dunia ini atau untuk akhirat”
“Ada orang asing tergesa-gesa mencari
tempat tinggal, seorang teman membawanya ke sebuah rumah rusak,, “Jika
rumah ini beratap” katanya, “kau dapat tinggal di sebelah tempatku.
Keluargamu juga akan kerasan di sini, jika di situ ada sebuah kamar
lagi” .”Ya”, katanya, “enak sekali tinggal di sebelah teman-teman, tapi
kawanku sayang, orang tak dapat tinggal di dalam ‘jika’
“”Iri hati membuat aku berkata,”Aku
masih rendah untuk menghadapi si polan dan si polan, dan nasibnya yang
baik menambah diriku yang serba kurang” Memang iri hati adalah suatu
cacat, lebih dari apapun”
“Jika hati tidak ada, bagaimana badan dapat bicara? Jika hati tidak mencari, bagaimana dapat mencari”
“Tidak perlu membakar selimut baru hanya
karena seekor kutu, juga aku tidak membuang muka dari kau hanya karena
kesalahan yang tak berarti”
“Siapapun yang melihat kesalahannya
sendiri sebelum melihat kesalahan orang lain, mengapa mereka tidak
mengoreksi diri sendiri? Manusia di dunia tidak melihat diri mereka
sendiri dan yang demikian mereka akan saling menyalahkan”
“Kemurahan hati datang dari mata -bukan
dari tangan- dialah yang melihat benda-benda itu, hanya seorang yang
melihat terpelihara”
“Persis seperti hati yang menjadi
bahagia di tempat yang hijau dengan tanaman yang sedang tumbuh,
keakraban dan keramahan lahir bila jiwa kita jadi gembira”
“Adakalanya lebih baik bersama dengan
orang yang kurang terhormat daripada tinggal seorang diri. Kendati
gagangnya sudah rusak, setidaknya ia masih melekat di pintu”
“Dengan cinta, yang pahit menjadi manis,
dengan cinta, tembaga menjadi emas, dengan cinta sampah menjadi jernih,
dengan cinta yang mati menjadi hidup, dengan cinta yang raja menjadi
budak. Dari ilmu cinta dapat tumbuh. Pernahkah kebodohan menempatkan
rang di atas tahta begini?”
“Sejauh yang dapat kaulakukan janganlah
menjejakkan kaki pada perceraian. Allah berkata, “Dari segala yang
dihalalkan, dan yang sangat Ku-benci adalah perceraian” (hadis Abu
Dawud)
“Ya Allah, jadikanlah hati kami yang
membatu ini seperti lilin, jadikanlah ratapan kami begitu sedap dan
menjadi sasaran kasih-Mu”
“Jika dua orang sampai bersentuhan satu
sama lain, tak dapat diragukan, mereka mempunyai persamaan. Bagaimana
burung akan terbang kalau tidak dengan sempurna?”
“Lewat jendela antara hati dengan hati pancaran sinar yang mencerminkan kebenaran dan kebohongan”
“Bila sakit karena cinta menambah keinginanmu, bunga-bunga mawar dan lili mengisi taman jiwamu”
“Persaudaraan adalah seperti seonggok
buah anggur, kalau kuperas akan menjadi satu sari buah. Yang mentah dan
yang matang adanya berlawanan, tapi bila yang mentah juga menjadi
amtang, menjadi sahabat yang baik”
“Kekasih adalah segalanya, pecinta hanya
sebuah tabir. Kekasih hidup abadi, pecinta hanyalah benda mati. Jika
cinta meninggalkan perlindungan yang kuat, pecinta akan ditinggalkan
seperti burung yang tanpa sayap. Bagaimana aku akan terjaga dan sadar
jika tak disertai cahaya Kekasih. Cinta menghendaki firman ini
disampaikan. Jika kita menemukan cermi hati yang kusam karat ini tidak
terhapus dari wajahnya”
“Penyakit pecinta tidak seperti yang
lain, Cinta adalah Astrolab segala misteri Tuhan. Baik cinta dari langit
atau dari bumi sama-sama menunjuk kepada Tuhan. (ket: astrolab adalah
alat astronomi primitif)
“Jika hatimu menjadi kuburan rahasia,
hasrat hatimu akan diperoleh lebih cepat. Nabi berkata, bahwa barang
siapa dapat menjaga rahasia dalam lubuk hatinya dia akan segera mencapai
hasrat yang ditujunya. Jika benih-benih ditanam di dalam tanah, segala
rahasia batin akan menjadi taman yang subur”
“Cinta orang yang sudah mati tidak
selamanya, sebab yang sudah mati tak akan kembali. Tapi cinta orang yang
masih hidup lebih segar daripada kuncup yang baru bersemi, bai bagi
mata batin atau mata lahir. Pilihlah cinta Yang Hidup Abadi yang tak
akan pernah berakhir, yang memberikan kita anggur yang menambah
kehidupan. Jangan berkata, “Kami punya jalan masuk kepada Raja itu”
Berhubungan dengan dermawan tidaklah sulit”
“Jalan kehidupan rohani membuat badan
remuk dan kemudian memulihkannya menjadi sehat. Dia menghancurkan harta
berharga dab dengan harta itu dapat membangun lebih baik dari
sebelumnya”
“Orang makin memperhatikan dunia materi,
dia akan makin terlena terhadap dunia rohani. Apabila jiwa kita sudah
terlena di depan Tuhan, yang lain, yang tak terlena mendekati pintu
rahmat Ilahi”
“Dalam perjalanan itu tak ada lorong
sempit yang lebih sulit dari ini, beruntunglah orang yang tak membawa
kedengkian sebagai teman”
“Jika sepuluh lampu ada di satu tempat
berbeda bentuk satu sama lain, namun kita tak dapat membedakan itu dari
sinar yang mana bila memusatkan pada satu cahaya. Dalam dunia rohani tak
ada perbedaan, tak ada pribadi-pribadi yang muncul. Yang terindah
adalah keserasian Sahabat dengan sahabat-Nya. Berpeganglah kuat-kuat
pada rohani. Tolonglah si keras kepala ini yang terpecah-belah sendiri,
yang mungkin terdapat persatuan di bawahnya, seperti harta terpendam”
“Janganlah gunakan pedang kayu dalam
perang. Pergilah, cari yang dari baja, kemudian majulah dengan gembira.
Pedang hakikat adalah pelindung seorang wali Tuhan, saatmu bersama dia
sungguh berguna seperti piala kehidupan itu sendiri. Semua orang arif
berkata sama, orang yang mengenal Tuhan adalah rahmat Tuhan kepada hamba
-hamba Nya”
“Tanamkanlah kecintaan para kekasih
Tuhan dalam semangatmu, jangan serahkan hatimu kepada apa pun tapi cinta
mereka yang berhati gembira. Janganlah mengunjungi tetangga yang
berputus asa, harapan masih ada. Jangan pergi ke arah yang gelap, karena
matahari masih ada”
“Jangan tanya apa agamaku. aku bukan
yahudi. bukan zoroaster. bukan pula islam. karena aku tahu, begitu suatu
nama kusebut, kau akan memberikan arti yang lain daripada makna yang
hidup di hatiku”
“Persahabatan suci, menjadikanmu seorang
dari mereka. Sekalipun engkau batu atau pualam, kau akan menjadi
permata bila kau menjadi tingkat manusia perasa”
“Dulu dia mengusirku, sebelum belas kasih pun urun ke hatinya dan memanggil. Cinta telah memandangku dengan ramah pula”
“Cinta bagai perantara yang menaruh kasihan, datang memberi perlindungan pada kedua jiwa yang sesat ini”
“Menangislah seperti kincir angin,
rumput-rumput hijau mungkin memancar dari taman istana jiwamu. Jika
engkau ingin menangis, kasihanilah orang yang bercucuran air mata, jika
engkau mengharapkan kasih, perlihatkanlah kasihmu pada si lemah”
“Ketika aku jatuh cinta, aku merasa malu terhadap semua. Itulah yang dapat aku katakan tentang cinta”
“Dalam cinta segalanya berubah rupa. Orang Amerika berubah menjadi orang Turki”
“Berbicara dalam bahasa yang sama adalah
kekeluargaan dan persamaan bila kita bersama mereka bila kita percayai,
kita seperti orang tawanan dalam rantai. Banyak orang India dan Turki
berbiacra dalam bahasa yang sama, namun banyak pasangan orang Turki
ternyata orang – orang asing. Bahasa yang sama – sama dipahami memang
khusus, kebersamaan hati lebih baik dari pada kebersamaan bahasa”