Aku selayak ratu di istanaku
Berpesta pora merayakan kemenanganku
Tiara bertahta berlian
Gaun sutra bertabur mutiara
Berbalut rasa pongah dan bangga
Aku adalah penguasa
Malamku dipenuhi anggur memabukkan
Siangku dihibur oleh irama menghanyutkan
Betapa dunia ada dalam genggaman
Aku tak mengenal sakit atau air mata
Sungguh, hidupku nyaris sempurna
Hingga… Kesetiaan itu terkhianati
Tabir kebanggaanku terkoyak sudah
Dia, yang paling menyanjungku
Melambungkan aku ke langit biru
Kini menghempaskanku ke lembah hitam
Ia melemparkanku pada serigala gurun
Yang menerkamku dengan kuku dan taring mereka!
Aku, selama ini telah mabuk
Telah hancur oleh kebodohanku
Aku, selama ini tengah terbuai mimpi
Hingga terbangun dalam kedukaan berpanjangan
Ironi tak terkira
Tercabik pada kenyataan pilu
Aku bukan lagi ratu di hatinya
Aku bukan lagi penguasa hatinya…
(karya : irmayanifransiska//http://sajaksendu.wordpress.com/2013/06/22/nervous/#more-881)
Berpesta pora merayakan kemenanganku
Tiara bertahta berlian
Gaun sutra bertabur mutiara
Berbalut rasa pongah dan bangga
Aku adalah penguasa
Malamku dipenuhi anggur memabukkan
Siangku dihibur oleh irama menghanyutkan
Betapa dunia ada dalam genggaman
Aku tak mengenal sakit atau air mata
Sungguh, hidupku nyaris sempurna
Hingga… Kesetiaan itu terkhianati
Tabir kebanggaanku terkoyak sudah
Dia, yang paling menyanjungku
Melambungkan aku ke langit biru
Kini menghempaskanku ke lembah hitam
Ia melemparkanku pada serigala gurun
Yang menerkamku dengan kuku dan taring mereka!
Aku, selama ini telah mabuk
Telah hancur oleh kebodohanku
Aku, selama ini tengah terbuai mimpi
Hingga terbangun dalam kedukaan berpanjangan
Ironi tak terkira
Tercabik pada kenyataan pilu
Aku bukan lagi ratu di hatinya
Aku bukan lagi penguasa hatinya…
(karya : irmayanifransiska//http://sajaksendu.wordpress.com/2013/06/22/nervous/#more-881)