Saturday, 29 June 2013

Hadist Untuk Suami


“Saya bertanya kepada Rasulullah saw., siapakah orang yang paling besar haknya terhadap perempuan?.” Jawabnya: “Suaminya.” Lalu saya bertanya: “Siapakah haknya yang paling besar terhadap laki-laki?.” Jawabnya: “ibunya” (HR. Hakim)

Dari Mu’awiyah al-Qusyairi, ia berkata: “Saya bertanya, wahai Rasulullah, apakah hak seorang istri dari kami kepada suaminya? Sabdanya: Engkau memberi makan kepadanya apa yang engkau makan. Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian. Janganlah engkau memukul mukanya. Janganlah engkau menjelekkannya, kecuali masih dalam satu rumah. (HR. Abu Dawud)


“Berbuat baiklah terhadap istri kalian, karena wanita tercipta dari tulang rusuk. Sesungguhnya bagian terbengkok dari tulang rusuk adalah bagian atasnya. Jika engkau hendak meluruskannya, maka akan mematahkannya, dan jika engkau biarkan, maka ia tetap bengkok. Untuk itulah, berbuat-baiklah kalian kepada istri-istri.” (HR. Muttafaq’Alaih) 

Dikatakan kepada Aisyah, “Apa yang dilakukan oleh Rasulullah di dalam rumah?” Dia menjawab, “Beliau membantu pekerjaan istrinya, dan ketika mendengar adzan, beliau langsung keluar.” (HR. Al-Bukhari)

"hendaklah kamu bertaqwa kepada Allah di dalam urusan perempuan. Karena sesungguhnya kamu telah mengambil mereka dengan kalimat Allah. Kamu telah menghalalkan kemaluan (kehormatan) mereka dengan kalimat Allah. Wajib bagi mereka (istri-istri) untuk tidak memasukkan ke dalam rumahmu orang yang tidak kamu sukai. jika mereka melanggar yang tersebut pukullah mereka, tetapi jangan sampai melukai. Mereka berhak mendapatkan belanja dari kamu dan pakaian dengan cara yang ma’ruf.” (HR. Muslim) 



Dari Sahl bin S’ad, ia menceritakan  ; suatu ketika seorang perempuan mendatagi Rasulullah saw. Sesampai dihadapan Rasul perempuan itu berkata ; sungguh aku memasrahkan diriku (meminta Rasulullah menikahinya). Perempuan itu lalu berdiri lama sekali. Lalu berkatalah seorang laki-laki kepada Rasulullah saw ; nikahkanlah aku dengannya jika engkau tidak berminat kepadanya ! Rasul saw menjawab, apa yang anda miliki untuk mas kawinnya ? Laki-laki itu menjawab, aku tidak memiliki apa-apa kecuali sarung  (yang dipakainya) ! Rasul saw menjawab, jika anda memberikannya, anda tidak memakai sarung lagi. Carilah sesuatu walau berupa cincin besi. Tetapi laki-laki itu tetap tidak memiliki sesuatu. Akhirnya Rasulullah saw bertanya  ; apakah ada pada anda Sesuatu dari Al-Qur’an ? Ia menjawab; ada, aku  (hafal) surat ini dan surat ini,ia menyebutkan beberapa nama surat itu. Rasul saw bersabda ; Aku nikahkan anda dengan perempuan itu dengan mas kawin sesuatu dari al-Qur’an yang ada pada anda.
(HR. Bukhori dan Muslim)  

Dari Abu Hurairoh, ia berkata, Rasulullah saw bersabda  ;  iman orang-orang mukmin yang paling sempurna adalah yang terbaik akhlaknya dan yang terbaik diantara kamu sekalian adalah yang terbaik memperlakukan istri.

(HR. Tirmidzi, Ahmad  dan Ibn Majah )  

Dari Abdillah bin Yassar, pembantu Ibnu Umar, ia berkata, sungguh aku menyaksikan salim berkata, berkata Abdullah ra, Rasulullah saw bersabda   ; ada tiga manusia yang tidak akan masuk surga dan tidak dipedulikan Allah swt kelak pada hari kiamat ;  orang yang menyakiti kedua orang tuanya, perempuan bersifat kelelaki-lakian sehingga menyerupai laki-laki, seorang dayyus  (yang tidak punya rasa cemburu terhadap istri dan keluarga).  Dan ada tiga manusia yang tidak akan dipedulikan Allah Swt pada hari kiamat  ;  orang yang menyakiti kedua orang tuanya, pemabuk, dan orang yang suka menceritakan pemberiannya.
(HR Nasa’I  dan Ahmad) 


Dari Abdurrahman bin Sa’id, ia berkata ; aku mendengar abu Sa’id al-Khudri berkata,  Rasulullah saw bersabda  :  sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya disisi Allah Swt pada hari kiamat adalah suami yang menunaikan hajatnya kepada istrinya dan istri yang menunaikan hajat kepada suaminya, kemudian suami tesebut menceritakan rahasia isrinya
(HR. Muslim) 

Dari ‘Utbah bin abd Al-Sulami, ia berkata, Telah bersabda Rasulullah saw ; jika salah seorang diantara kalian menggauli istrinya, hendaknya ia jangan telanjang seperti telanjangnya sepasang keledai.
(HR. Ibn Majah)