Air menari merendah di kakiku
daun-daun limbung melekat pada gelap
hujan ini tukar cerita berkali-kali
senandung, bahasa; memecah jadi bosan.
keangkuhan menjalak menikam mimpi
keangkuhan menjalak menikam mimpi
sealur sajak mati...terbuang!!!
sedang wajah mengerut tak temu tawa
aku berpana... bermalas jiwa
masih saja bingung entah mau kemana?...
air menari makin meninggi di kakiku
memberat penatku sekali lagi
tapi tetap saja rembulan tidur
seperti malu intip balik awan membentur
aku tersungkur!!!
di air menari yang hancur
(Ari setiadi)