Ada berita mengejutkan yang saya lihat dari Okezone.com, tentang kemampuan menulis seseorang ternyata dapat di tingkatkan hanya melalui ber SMSan lewat ponsel, para peneliti menemukan hubungan yang positif antara ber-SMS-an dengan
kemampuan pelajar dalam menulis rancangan esai. Penelitian yang
ditugaskan oleh Departemen Pendidikan Inggris itu mengungkapkan,
penggunaan ponsel diperlukan "tingkat kesadaran fonologi tertentu"
sehingga dapat menaikkan standar kerja dalam menulis.
Selain itu para peneliti mengungkapkan, pelajar yang secara teratur menulis blog dan menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter merupakan "penulis yang secara siginifikan lebih baik" daripada mereka yang jauh dari teknologi. Pengungkapan itu muncul di tengah kekhawatiran terus-menerus tentang standar penulisan di sekolah.
Berdasarkan jumlah, sering kali kemampuan menulis para pelajar di segala usia lebih buruk dibandingkan membaca, matematika, dan ilmu pengetahuan. Tahun lalu, sebanyak 1/4 pelajar gagal mencapai target nasional, yakni kemampuan menulis pada usia 11 tahun. Dari jumlah tersebut, pelajar laki-laki tertinggal jauh dengan wanita.
Kritikus menyarankan, pengaruh teknologi, khususnya ponsel dan situs jejaring sosial justru memicu penurunan kemampuan menulis para pelajar murid dengan mengaburkan batas-batas antara bahasa sehari-hari dan bahasa Inggris standar.
Penelitian DfE yang didasarkan pada analisis bukti internasional yang ada pada tulisan anak-anak mengakui, teknologi mulai berdampak pada pekerjaan sekolah murid.
"Sebagai contoh, 50 persen remaja mengatakan, terkadang mereka menggunakan gaya penulisan informal yang bukan kapitalisasi dan tanda baca yang tepat dalam tugas-tugas sekolah mereka. Sementara sebanyak 38 persen menggunakan singkatan seperti 'lol' untuk laugh out laud (tertawa terbahak-bahak)," kata penelitian itu. Demikian, seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (7/12/2012).
Laporan tersebut mengungkap, pesan singkat adalah bentuk paling umum menulis yang digunakan oleh anak-anak usia sekolah. Namun, laporan yang disusun oleh tim peneliti standar departemen pendidikan ity tidak menemukan bukti "perkembangan bahasa tertulis anak sedang terganggu oleh penggunaan singkatan saat ber-SMS-an."
Sekira 60 persen dari remaja yang mengambil bagian dalam studi "tidak berpikir bahwa menulis berbasis teknologi seperti pesan teks, email, pesan instan, atau memberikan komentar di situs jejaring sosial adalah menulis".
Melalui analisis terpisah dari pelajar kelas lima yang berusia 10-12 tahun ditemukan, ada bukti hubungan positif antara penggunaan ber-SMS-an dengan kemampuan membaca. "Ini menjelaskan fakta ber-SMS-an membutuhkan tingkat kesadaran fonologi tertentu. Bukti lain juga telah menemukan hubungan positif antara ber-SMS-an dengan ejaan," paparnya.
Penelitian melengkapi penelitian yang dilakukan Universitas Coventry tahun lalu, yakni penggunaan "teks berbicara" dapat meningkatkan melek huruf di kalangan murid dengan memberikan paparan ekstra untuk komposisi kata di luar sekolah.
menarik bukan? yuk mulai sekarang tingkatkan kemampuan Anda ber Sms-an, siapa tahu bisa jadi penulis terkenal, tapi Sms-annya yang positif ya, jangan cuma Sms iseng. hehehehe