Friday 5 July 2013

Pesan Rosululullah Tentang Anak


Seorang anak adalah titipan yang sangat berharga buat orang tua, sekaligus sebuah ujian juga buat orang tuanya sendiri. sebagai orang tua yang baik kita di tuntut  untuk bisa memberikan hak mereka, bagaimana mungkin Allah telah begitu baik menititpkan mereka sementara kita lalai dari kewajiban kita sebagai orang tua, mereka berhak mendapatkan sesuatu yang baik, anak-anak merupakan tanggung jawab bersama untuk kedua orang tuanya, dan kali ini sedikit kita mengingat beberapa hadist Rosulullah tentang Anak, sebagai renungan bersama untuk kita semua terutama untuk penulis sendiri.

Tidak di ragukan lagi bahwa tidak ada seorang manusia yang paling baik akhlaknya terhadap anak selain Rosulullah, beliau begitu lembut terhadap anak-anaknya , bahkan bukan terhadap anak kandungnya saja, beliau telah memberikan begitu banyak contoh untuk kita dalam hal mendidik anak, dalam hadistnya Rosulullah memberikan tuntunan bagaimana kita harus bersikap terhadap anak-anak kita, dia lah sebaik-baiknya contoh, dan marilah kita simak beberapa Hadist beliau yang berhubungan dengan anak-anak.


“Didiklah anak-anak kalian dalam tiga perkara: mencintai Nabimu, mencintai keluarganya  dan tilawah al-Quran, sebab orang yang memelihara al-Quran itu berada dalam lindungan singgasana Allah bersama para NabiNya dan orang-orang yang suci, pada hari tidak ada perlindungan selain daripada perlindunganNya.” (H.R. Ath-Thabrani dari Ali ra.)

“Rasulullah saw shalat bersama sahabatnya, lalu beliau sujud. Ketika itu datanglah Hasan yang tertarik melihat Rasulullah saw sedang sujud, lalu naiklah Hasan ke punggung Rsulullah SAW yang mulia saat beliau sedang sujud. Rasul memanjangkan sujudnya agar tidak menyakiti Hasan. Usai shalat, ia meminta maaf kepada jamaah shalat dan mengatakan, “anakku tadi naik ke punggungku lalu aku khawatir bila aku bangun dan menyakitinya. Maka aku menunggu sampai ia turun.” (HR. An Nasai)

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, lalu kedua orangtuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi.” (HR. Baihaqi).

Bukanlah dari golongan kami orang yang diperluas rezekinya oleh Allah lalu kikir dalam menafkahi keluarganya. (HR. Ad-Dailami)

“Apabila manusia mati maka terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, atau anak shaleh yang mendo’akannya.” (HR. Muslim, dari Abu Hurairah)

“Bahwa Nabi Shallahu’alaihi wasallam mencium Hasan bin Ali, dan disamping beliau ada Aqro’ bin Habis at-Tamimy, maka berkatalah Aqro’: Sesungguhnya aku punya 10 orang anak tetapi tidak seorangpun yang pernah kucium. Lalu Rasulullah Shallahu’alaihi wasallam melihat kepadanya seraya berkata : Barangsiapa yang tidak mau menyayangi maka ia tidak akan disayangi” (HR Bukhari)

“Perintahkanlah anak-anakmu shalat ketika mereka berumur 7 tahun, dan pukullah mereka jika berumur 10 tahun. Dan pisahkanlah mereka di tempat tidur” ( HR Abu Daud, Tirmidzi, Ad-Darimi, Ahmad, Ibnu Abu Syaibah, Ibnu Khuzaimah, Thahawy)

Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).

“ Barangsiapa berkata kepada anaknya, ‘ kemarilah! ( nanti kuberi )’ kemudian tidak diberi maka ia adalah pembohong ” ( HR. Ahmad dari Abu Hurairah )

Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).


Dari Ibnu Abbas dia berkata: Aku dibonceng Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan beliau berkata, “Nak, aku akan mengajarimu beberapa kalimat, semoga Allah memberimu manfaat dengannya.” Aku berkata: Ya Nabi berkata, “Jagalah Allah, Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, kamu akan menjumpai Nya ada di hadapanmu. Kenalilah Dia dalam keadaan lapang, Dia akan mengenalimu di waktu sempit. Jika kamu minta, mintalah kepada Allah. Jika kamu minta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Pena telah kering terhadap semua yang ada, maka jika seluruh makhluk ingin memberimu manfaat (menolongmu) dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah untukmu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Dan jika mereka ingin membahayakan dirimu dengan sesuatu yang tidak ada dalam takdir Allah padamu, mereka tidak akan sanggup melakukannya. Ketahuilah, sesungguhnya dalam kesabaran terhadap hal yang tidak kamu sukai ada banyak sekali kebaikan. Sesungguhnya kemenangan datang bersama dengan kesabaran. Sesungguhnya solusi datang bersama dengan kesulitan. Dan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, dia berkata: hasan shahih)
Nasihat panjang ini diberikan Rasulullah pada Abdullah bin Abbas,, Pada saat Rasul meninggal, usia Abdullah Ibnu Abas baru 13 tahun, hal ini berarti Rasul menasihati Ibnu Abbas ketika usianya kurang dari 13 tahun


Warisan bagi Allah ‘Azza wajalla dari hambaNya yang beriman ialah puteranya yang beribadah kepada Allah sesudahnya. (HR. Ath-Thahawi).

Seorang datang kepada Nabi Saw dan bertanya, ” Ya Rasulullah, apa hak anakku ini?” Nabi Saw menjawab, “Memberinya nama yang baik, mendidik adab yang baik, dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatirnu).” (HR. Aththusi).

Cintailah anak-anak dan kasih sayangi lah mereka. Bila menjanjikan sesuatu kepada mereka tepatilah. Sesungguhnya yang mereka ketahui hanya kamulah yang memberi mereka rezeki. (HR. Ath-Thahawi).
Bertakwalah kepada Allah dan berlakulah adil terhadap anak-anakmu. (HR. Bukhari dan Muslim
Barangsiapa mempunyai dua anak perempuan dan diasuh dengan baik maka mereka akan menyebabkannya masuk surga. (HR. Bukhari)

Anak menyebabkan kedua orang tuanya kikir dan penakut. (HR. Ibnu Babawih dan Ibnu ‘Asakir).

Ajarkan putera-puteramu berenang dan memanah. (HR. Ath-Thahawi).

Setiap anak tergadai dengan (tebusan) akikahnya (seekor atau dua ekor kambing) yang disembelih pada umur tujuh hari dan dicukur rambut kepalanya (sebagian atau seluruhnya) dan diberi nama. (HR. An-Nasaa’i)

 An Nu’man bin Basyir meriwayatkan sebuah hadits. Dia berkata , “ Ayahku (Basyir) pergi kepada Rasulullah SAW dan bertanya kepadanya, “ Sesungguhnya aku telah memberikan budak kepada anakku ini (maksudnya kepada Nu’man). Nabi SAW menjawab, “ Apakah hal itu kamu lakukan kepada semua putramu?.. Basyir menjawab, “ Tidak”..Nabi Saaw kembali bersabda, “ Bertaqwalah  kamu kepada Allah dan berlaku adilah kepada anak-anakmu..” Perawi hadits yaitu Nu’man berkata, “ Kemudian ayahku pulang dan membatalkan pemberiannya .” (HR. Bukhari dan Muslim)

 Aisyah radhiallahu 'anhaa berkata:
 Seorang ibu bersama dua putrinya menemuiku meminta makanan, akan tetapi ia tidak mendapati sedikit makananpun yang ada padaku kecuali sebutir kurma. Maka akupun memberikan kurma tersebut kepadanya, lalu ia membagi sebutir kurma tersebut untuk kedua putrinya, dan ia tidak makan kurma itu sedikitpun. Setelah itu ibu itu berdiri dan pergi keluar. Lalu masuklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, maka akupun mengabarkannya tentang ini, maka Nabi bersabda :
 "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuan lalu ia berbuat baik kepada mereka maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka" (HR Al-Bukhari no 1418 dan Muslim no 2629).


Semoga kita sebagai orang tua mampu bersikap baik terhadap anak-anak kita, terutama untuk saya pribadi, dan mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi renungan kita bersama, menjadikan kita orang tua yang baik di mata anak-anak kita, dan dimata Allah swt tentunya, semoga Rahmat selalu tercurah atas nabi besar kita, Muhammad s.a.w...................

salam.